Upah buruh
sepatu dan alas kaki di Indonesia tertinggi dibandingkan dengan di China dan
Vietnam yang sama-sama bersaing mendapatkan pesanan dari pembeli asing. Demikian
menurut Anggota Dewan Pembina Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo)
Hendrik Sasmito di Jakarta, Minggu (28/10/12).
Saat ini
rata-rata upah minimum buruh sepatu di Tangerang, Banten, yang merupakan lokasi
terbanyak industri sepatu dan alas kaki di Indonesia mencapai US$179 atau
sekitar Rp1,7 juta/bulan.
Dengan asumsi
40 jam kerja seminggu, gaji rata-rata buruh sepatu di Indonesia mencapai
US$1,03/jam.
Di China,
rata-rata upah buruh sepatu mencapai US$0,91/jam, Vietnam US$0,46/jam, dan
Kamboja US$0,29/jam. Upah minimum tertinggi buruh sepatu di Dongguan, China,
sebesar US$166/bulan dan di Qingyuan (China) US$159/bulan. Upah buruh di
Vietnam sebesar US$95/bulan. Kamboja yang mulai dilirik sebagai tempat
investasi industri sepatu memiliki upah buruh lebih rendah lagi, hanya
US$61/bulan.
Sebagian besar
atau 95 persen pembeli asing menempatkan pesanan sepatu olahraga mereka,
seperti Adidas, Nike, New Balance, dan Puma di tiga negara yaitu China,
Vietnam, dan Indonesia.
Potensi
Indonesia bisa menguasai pangsa pasar pesanan sepatu olahraga tersebut sekitar
29-30 persen. Namun sekarang masih 25 persen. MI

Social Bookmarking

Free SEO Tools



Tidak ada komentar:
Posting Komentar